ο»Ώ- Sebagai negara yang kaya akan hasil tambang, Indonesia saat ini dikenal sebagai salah satu negara penghasil batu bara termal terbesar di dunia. Melansir dari laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia memiliki sumber daya batu bara sebesar 143,7 miliar ton, dengan jumlah cadangan batu bara mencapai 38,84 miliar juga Listrik 10 Juta Pelanggan Terancam Padam akibat Defisit Batu Bara, Mungkinkah Dialihkan ke Energi Terbarukan? Dengan rata-rata produksi batu bara Indonesia Berkisar di angka 600 juta ton per tahun, maka Indonesia masih memiliki cadangan batu bara untuk 65 tahun, dengan asumsi tidak ada temuan cadangan baru. Baca juga Intip Daftar Negara Penghasil Batu Bara Terbesar di Dunia Tercatat ada sederet daerah penghasil batu bara di Indonesia, berikut adalah daftarnya. Baca juga Ini Daftar Negara Tujuan Ekspor Batu Bara Indonesia 1. Pulau Sumatera Pulau Sumatera jadi daerah penghasil batu bara di Indonesia dengan potensi cukup tinggi di bawah Kalimantan. Sumatera memiliki 55,08 miliar ton sumber daya batu bara, sementara jumlah cadangannya sebesar 12,96 miliar ton. Berikut adalah beberapa daerah di Sumatera yang dikenal sebagai penghasil batu bara Aceh Kota Meulaboh, Singkil, Aceh Barat, dan Nagan Raya. Sumatera Utara Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Padang Lawas. Sumatera Barat Sawahlunto. Selain itu, beberapa daerah penghasil batu bara juga tersebar di Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Pulau Kalimantan Kalimantan menyimpan 62,1 persen dari total potensi cadangan dan sumber daya batu bara sehingga disebut sebagai daerah penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Ridwan Djamaluddin menyebut bahwa Kalimantan memiliki 88,31 miliar ton sumber daya batu bara, sementara jumlah cadangannya sebesar 25,84 miliar ton. Berikut adalah beberapa daerah di Kalimantan yang dikenal sebagai penghasil batu baraKalimantan Barat Melawi, Sambas, Sanggau, Sintang, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Bengkayang, Mempawah, dan Landak. Kalimantan Tengah Barito, Kotawaringin, Kapuas, Sukamara, Gunung Mas, Lamandau, Katingan, Murung Raya, dan Seruyan. Kalimantan Utara Tana Tidung, Malinau, Nunukan, dan Bulungan. Kalimantan Timur Samarinda, Kutai Timur, Kutai Barat, Paser, Berau, Mahakam Ulu, dan Kutai Kartanegara. Kalimantan Selatan Pulau Laut, Banjarbaru, Hulu Sungai Selatan dan Tengah, Kotabaru, Banjar, Balangan, dan Tapin. 3. Pulau Jawa Meski tak sebesar potensi di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, namun Pulau Jawa juga memiliki daerah penghasil batu bara. Pada tahun 2020 Pulau Jawa memiliki 58,5 juta ton sumber daya batu bara, sementara jumlah cadangannya sebesar 7,23 juta ton. Potensi batu bara di Pulau Jawa berada di beberapa tempat meliputi Banten Pandeglang, Lebak, dan Bayah. Jawa Barat Bogor, Sukabumi, Garut, Purwakarta, Cianjur, dan Cirebon. Jawa Tengah Wonogiri, Cilacap, Kebumen, dan Banjarnegara. DI Yogyakarta Kabupaten Kulon Progo. Jawa Timur Lumajang, Malang, Jember, Banyuwangi, dan Pacitan. 4. Kepulauan Nusa Tenggara Kepulauan Nusa Tenggara juga menyimpan potensi sumber daya batu bara yang tersebar di beberapa daerah seperti Nusa Tenggara Barat Sumbawa, Dompu, Bima, Lombok Barat, dan Lombok Timur. Nusa Tenggara Timur Kupang, Ende, Nagekeo, Manggarai, Kupang, dan Sumba Timur. 5. Pulau Sulawesi Daerah penghasil batu bara yang tersebar di Pulau Sulawesi terdapat di daerah Sulawesi Barat, Sulawesi tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Maluku Utara. 6. Pulau Papua Kekayaan bahan tambang di Pulau Papua ternyata tidak hanya emas tapi juga meliputi batu bara. Potensi batu bara di Pulau Papua berada di beberapa tempat meliputi Provinsi Papua Mimika dan Pegunungan Bintang. Papua Barat Raja Ampat, Kaimana, dan Sorong. Sumber Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
FAJARCO.ID, BONE β Setelah berpuluh tahun beroperasi, tambang Batu Bara di Desa Massenrengpulu, Kecamatan Lamuru, Bone akhirnya ditutup. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Andi
BacaJuga: Jadi Sorotan Publik, Kapolres Bone Akan Tutup Tambang Batu Bara di Patimpeng Jika Tidak Miliki Izin "Ya senanglah-dikunjungi oleh Bapak Kapolres. Orangnya baik dan ramah sekali mudah bergaul kepada masyarakat," ujarnya. Rombongan Kapolres, tiba di Desa Tapong pada Jumat malam pada pukul 10.00 Wita dan nginap semalam di desa itu.
Jakarta - Tambang batu bara pertama di Indonesia terletak di Ombilin, Sawahlunto, Sumatra Barat. Pada tahun 2019, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization UNESCO menetapkan Tambang Batu Bara Ombilin TBBO sebagai salah satu warisan dunia. Demikian dikutip dari laman Ombilin, ada sederet situs lain di Indonesia yang ditetapkan sebagai situs warisan dunia. Candi Borobudur dan Prambanan ditetapkan pada 1991, situs manusia purba Sangiran di Sragen ditetapkan pada 1996. Lalu, sistem irigasi persawahan Subak di Bali ditetapkan pada berlokasi 95 kilometer arah timur laut Kota Padang. Tempat ini sebelumnya adalah lembah subur yang difungsikan sebagai sawah oleh warga. Lembah itu dibelah oleh aliran Sungai Sawahlunto berasal dari kata sawah dan Sungai Lunto. Lembah subur ini kemudian menjadi daerah pertambangan batu Batu Bara Pertama di IndonesiaSeorang ahli geologi Belanda bernama Willem Hendrik de Greeve menemukan kandungan batu bara di Ombilin pada 1868. Kemudian, sebuah laporan ke Batavia mengenai hal ini disusun pada 1871. Judul laporan tersebut adalah 'Het Ombilin kolenveld in de Padangsche Bovenlanden en het transportstelsel op Sumatra Weskust'.Setelah mengetahui kandungan sumber daya alam serta potensi ekonomi batu bara, pemerintah Hindia Belanda akhirnya melanjutkan eksplorasi. Sehingga, infrastruktur tambang batu bara pertama sekaligus pendukungnya ini dibangun di Sawahlunto. Pembangunan ini dilaksanakan pada 1883 hingga buku Membaranya Batubara Konflik Kelas dan Etnik Ombilin-Sawahlunto-Sumatera Barat 1892-1996 karya Erwiza Erman, sebelum adanya penemuan minyak dan sumber bahan bakar lain, batu bara punya peran signifikan dalam mendukung berbagai kegiatan Hendrik de Greeve kembali melakukan eksplorasi di Sumatera Barat di tahun 1872. Namun, ia tewas setelah kecelakaan dalam proses penelitian di Sungai de Greeve dilanjutkan Jacobus Leonardus Cluysenaer dan Daniel David Veth pada 1874. Cluysenaer menulis tiga laporan rinci terkait pengembangan pengelolaan tambang di Ombilin pada 1875 dan buku Dinamika Kota Tambang Sawahlunto Dari Ekonomi Kapitalis ke Ekonomi Rakyat yang ditulis Erwiza Erman dkk., RUU pertambangan batu bara Ombilin disahkan parlemen Belanda pada 24 November salah satu lubang tambang yang populer di Ombilin bernama Mbah Suro. Lubang tambang tersebut dibuka untuk umum sejak 2007 dan nama Mbah Suro sendiri berasal dari nama seorang mandor bernama Soerono yang diberi tugas pemerintah Hindia Belanda di awal abad ke-20 untuk mengawasi kegiatan sejarah Ombilin sebagai tempat penambangan pertama batu bara di Indonesia. Detikers sudah pernah mengunjungi situs tersebut? Simak Video "Ukuran Batu Bara Yang Sesuai Permintaan Kapal, Sangatta Kutai Kalimantan Timur" [GambasVideo 20detik] nah/pay
TEMPOCO, Jakarta - Setidaknya sepuluh pekerja dilaporkan terjebak di dalam tambang batu bara yang runtuh di Meksiko sejak Rabu waktu setempat. Hingga Kamis 4 Agustus 2022, tim penyelamat masih terus mencoba menggali reruntuhan tambang. Sejak Rabu petang waktu setempat, para penambang berada di dalam terowongan yang dindingnya runtuh di situs tambang di kota Sabinas di negara bagian Coahuila. - Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi merespon soal jalan perusahaan tambang batu bara ditutup warga Talondo Kundo di Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar. Sutinah mengaku, belum pernah menerima izin perusahaan tambang batu bara yang berada di Desa Tamalea. "Soal tambang itu saya tidak tahu, karena pihak perusahaan tambang belum pernah ketemu saya dan suratnya juga belum datang ke saya," ungkap Sutinah saat ditemui wartawan di Kodim 1418 Mamuju, Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Mamuju, Kamis 6/10/2022. Karena itu, ia belum bisa lebih jauh menanggapi soal tambang tersebut. Namun, kata dia, akan melihat seperti apa dampak yang dirasakan oleh masyarakat. Jika perusahaan itu berdampak atau menganggu lingkungan, lanjut Tina, pemerintah kabupaten akan bertindak. "Kita akan lihat dulu, kalau merugikan masyarakat atau lingkungan makan kita akan bertindak," terang Sutinah. Sutinah berharap, dengan adanya tambang harus bisa memberikan dampak positif terhadap masyarakat Bonehau. Diketahui, warga Talondo Kondo, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, tutup akses jalan perusahaan tambang batu bara di Desa Tamalea, Selasa 4/10/2022 lalu. Aksi penutupan jalan tersebut lantaran pihak perusahaan diduga menerobos jalan tanah adat warga Talondo. Aksi penutupan jalan tersebut diunggah oleh akun Facebook milik Chjikung. "Kembalikan hak masyarakat Talondo Kondo," tulis Chjikung dalam postinganya. Sekedar diketahui, pemberian izin pertambangan sudah didelegasikan oleh pemerintah pusat ke daerah, dalam hal ini pemerintah provinsi. Kebijakan tersebut didasarkan pada Perpers Nomo 55 Tahun 2022 tentang pendelegasian Pemberian Perizinan Berusaha di Bidang Pertambangan Mineral dan Batu Bara yang tanda tangani pada 11 April 2022 lalu. Dengan kebijakan tersebut, maka daerah dalam hal ini pemerintah provinsi kembali memiliki kewenangan untuk menerbitkan izin usaha pertambangan. Setelah sebelumnya kewenangan tersebut ditarik ke pemerintah pusat lewat Revisi UU Minerba atau UU No 3 tahun 2020 tentang Perubahan UU No 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Minerba. * Laporan Wartawan Abd Rahman T2SHgs.